Deskripsi/Sinopsis :
Lanskap Linguistik Digital : Ancangan Metodologis dan Praktis Analisis Wacana Termediasi Komputer
Alvin Toffler, seorang futurolog terkemuka, memprediksi kemungkinan yang terjadi beriring dengan perkembangan teknologi dan informasi. Lebih jauh, ia meramalkan ‘kehancuran’ empat sistem kehidupan manusia akibat masifitas produk teknologi dan informasi. Keempat sistem kehidupan yang dimaksudnya itu ialah teknosfer, infosfer, sosiosfer, dan psikosfer. Menurutnya, setiap jenis perkembangan teknologi akan melahirkan lingkungan teknologi yang khas, yakni teknosfer.
Teknologi informasi sebagai bagian dari teknosfer akan mewarnai infosfer, yakni budaya pertukaran informasi di antara masyarakat. Infosfer pada gilirannya akan membentuk dan mengubah sosiosfer, yakni norma-norma sosial, pola-pola interaksi, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Karena manusia adalah makhluk sosial, perubahan sosiosfer akan mengubah cara berpikir, cara merasa, dan cara berperilaku, yakni psikosfer. Jangan lupakan, bagi linguis, semua kehidupan baru yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi tersebut, secara langsung atau tidak, berpengaruh juga terhadap wajah penggunaan bahasa yang kemudian dapat disebut sebagai linguasfer.
Wajah penggunaan bahasa di ruang-ruang yang beragam tentu akan menampilkan fenomena dan gejala lingual yang beragam pula. Tiap ruang kebahasaan akan menampilkan citranya tersendiri yang menjadi diferensiasi dari ruang-ruang lainnya. Dari sinilah akhirnya dapat dikenal adanya laras kebahasaan yang digunakan secara khas dan berlaku secara spesifik. Wajah penggunaan kebahasaan itulah yang secara sederhana dapat disebut sebagai linguasfer.
Buku ini mengkaji berbagai aspek dari Analisis Wacana yang Dimediasi Komputer, di antarnya:
1) Dari Komunikasi Termediasi Komputer (Computer-Mediated Communication) Hingga Analisis Wacana Termediasi Komputer (Computer-Mediated Discourse Analysis): Sebuah Tinjauan Awal;
2) Internet Sebagai Lanskap Linguistik Mutakhir Yang Demokratis;
3) Analisis Wacana Kritis, Kekuasaan, Dan Wacana Media Baru (Virtual);
4) Etnografi Digital;
5) Prospek Riset Pada Wacana Termediasi Komputer; dan
6) Politik Identitas Di Indonesia: Analisis Wacana Termediasi Komputer Tentang Ujaran Kebencian Di Lingkungan Virtual.





